LUWU UTARA | Progres pembangunan plat dekker di lokasi TMMD ke-124 di Desa Pincara, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan terus di genjot tim Satgas TMMD ke-124 Kodim 1403/Palopo yang selalu berkolaborasi bersama dengan warga setempat. Hal tersebut dilakuan sebagai upaya membuka akses sekaligus memperbaiki jalan yang menjadi satu-satunya jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Masamba dan Rampi.
Bahkan tidak jarang sejumlah warga rampi yang hendak melintas di area lokasi pembangunan plat dekker juga turut andil dalam membantu proses pengerjaan pembangunan infrastruktur menuju sejumlah dusun dan kecamatan yang terisolir seperti dusun salu-seba dan kecamatan rampi yang berada di puncak pegunungan luwu utara.
Yan Ifan salah satu tukang ojek rampi mengatakan jika kehadiran progam TNI Manunggal Membangun Desa sangat berdampak baik bagi masyarakat terutama kami yang sering mondar mandir sebagai tukang ojek warga yang selalu membawa logistic kehidupan sehari-hari masyarakat menuju kecamatan rampi yang berada di puncak pegunungan luwu utara.
“ Tentunya kami sangat bersyukur dengan hadir nya bapak-bapak TNI yang sekaligus datang memperbaiki infrastrukur yang begitu ekstrim ini, dimana akses yang menjadi jalur satu-satu nya menuju kacamatan rampi ini dikenal sebagai jalan ter ekstrim di Indonesia. Sehingga dengan adanya kegiatan TMMD pasti nya kami selaku masyarakat setempat sangat terbantu,” Ujar Yan Ifan, SENIN (12/05/25).
Lebih Lanjut, Yan Ifan menjelaskan jika akses ini sangat lah buruk terlebih ketika memasuki musim penghujan, dimana jalur yang hanya berkisar 277 kilometer dari Desa Pincara itu bisa ditempuh hingga 3 hari perjalan dan hanya mampu dilalui dengan kendaraan roda dua yang sudah di modifikasi khusus.
“ Kalau jaraknya memang sangat dekat akan tetapi kondisi medan berlumpur, ditambah banyaknya anak sungai yang kami lalui serta berada di Tengah hutan belantara dan di apit tebing serta jurang. Sehingga perjalan yang seharusnya ditempuh hanya berkisar 5 jam lebih akan tetapi dengan kondisi medan sangat sulit kami harus menempuh jalan hingga tiga hari bahkan kami sering mendirikan tenda di tengah hutan ketika kendaraan yang di lalui mengalami kendala,” Jelasnya.
Dirinya berharap dengan adanya progam ini masyarakat bisa merasakan dampak dari pembangunan yang di canangkan oleh pemerintah, termaksud program pemerataan pembangunan di sejumlah desa terisolir di Indonesia.
“ Tentunya kami sangat berharap kehadiran TNI mampu memberikan dampak positif di desa yang terisolir terutama akses jalan, karena kita ketahui jalan penghubung kecamatan sangat berdampak pada aktivitas masyarakat terutama ketika sebagian warga harus mendapatkan pelayanan kesehatan di ibu kota kabupaten yang akses nya sendiri tidak bisa di lalui kendaraan roda empat sehingga kami terpaksa harus menandu warga menuju pelayanan kesehatan di ibu kota kabupaten,” Tutupnya.