SOROTANJEJAKINVESTIGASI.COM-Tanjung Jabung Barat, Jambi – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. SMK Negeri 4 Tanjung Jabung Barat, yang berlokasi di Desa Gemuruh, Kecamatan Tungkal Ulu, diduga kuat melakukan pungutan liar kepada setiap siswa sebesar Rp 80 ribu per bulan.
Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, pungutan ini dinilai sangat memberatkan dan tidak transparan.
"Katanya sekolah gratis, tapi kok masih ada pungutan seperti ini? Uang itu untuk apa, tidak jelas." Ujar warga
Pungutan ini diduga telah berlangsung cukup lama dan dilakukan secara terstruktur. Pihak sekolah seolah menutup mata terhadap keluhan para siswa dan orang tua.
Dana BOS Kemana?
Di tengah maraknya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang digelontorkan pemerintah untuk meringankan beban biaya pendidikan, praktik pungli di SMK Negeri 4 Tanjung Jabung Barat ini sangat ironis. Muncul pertanyaan, kemana dana BOS tersebut dialokasikan?
"Kalau sudah ada dana BOS, kenapa masih ada pungutan lagi?" tanya seorang tokoh masyarakat Desa Gemuruh dengan nada heran. "Ini jelas-jelas melanggar aturan dan merugikan masyarakat."
Pemerintah Daerah Diminta Bertindak!
Masyarakat mendesak Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, untuk segera turun tangan dan melakukan investigasi mendalam terkait dugaan pungli di SMK Negeri 4 Tanjung Jabung Barat. Jika terbukti, pelaku harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
"Kami tidak ingin praktik pungli ini terus berlanjut," tegas seorang aktivis pendidikan yang juga merupakan alumni SMK Negeri 4 Tanjung Jabung Barat. "Pendidikan harus bersih dari praktik-praktik kotor seperti ini."
Kasus dugaan pungli di SMK Negeri 4 Tanjung Jabung Barat ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pemerintah daerah diharapkan tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk memberantas praktik-praktik koruptif yang merugikan masyarakat. Jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan akan semakin terkikis.
