SOROTANJEJAKINVESTIGASI.COM Pelaku Kecelakaan di Bontoala Mengaku Diperas Rp 20 Juta oleh Keluarga Korban, Ancaman Terkirim Melalui Pesan WhatsApp,
Lokasi kejadian tabrakan di jalan disibula dalam kelurahan Bontoala Kecamatan Bontoala Makassar Kamis (11/12/2025),
Kecelakaan lalu lintas terjadi setiap hari, baik yang ringan atau yang mengakibatkan kematian. Lalu bagaimana bila ada korban yang malah memeras pelaku dan meminta sejumlah uang 20 Juta
Kejadian di tanggal (07/12/2025 )Minggu tepatnya di jam 07:30
Di jalanan licin saya tidak melihat sebelah kanani mobil saya mengalami karena kurang perhatikan Akhirnya mobil saya menghantam kendaraan roda dua di jalan. Saya waktu itu dalam kondisi sangat sadar karena saya berusaha untuk menghindari gerak mobil itu berpapasan dengan itu ada Ibu yang berada di samping mobil saya. Sengetahui bahwa mobil saya, namun pada saat itu mereka tidak serta merta menyingkir atau mempercepat laju kendaraan mereka akhirnya langsung menyerempek ibu mengendarai roda dua
Alhasil saya yang sudah tidak kuat menyeimbangkan mobil Mereka mengalami luka luka, dan pastinya saya bertanggung jawab dong atas semua itu berapa menit kemudian langsung saya bawah ke rumah sakit bersama ibu di tempat kejadian, korban yang luka kaki sebelah kanan parah dan mengeluarkan darah Katanya pihak rumah sakit harus di operasi adanya tulang retak pas diatas tumpuk kaki susah digerakkan
Dan satu jam kemudian
Di rumah sakit berkumpul keluarga korban dan keluarga pelaku langsung membicarakan tentang ibu Korban (IRMA) sudah bicara kekeluargaan langsung ke kantor polisi laka lantas di jalan kartini, langsung menemui pihak berwajib keluarga korban dan pelaku masing-masing mengambil surat surat beberapa menit kemudian muncul surat laporan laka JASA RAHARJA anak korban membawa berkas ke rumah sakit menemui bagian administrasi,
langsung di kerja pihak rumah sakit operasi korban. "Ujarnya
Lanjut
Satu hari nya sesudah operasi keluarga korban (IRMA) anak Danil (19) thn menelpon selaku pelaku penanggung jawab ABRI (32) thn dia meminta uang sebesar 20 juta untuk biaya rumah sakit lagi Keluarga ABRI langsung kaget kok saya di minta lagi 20 juta padahal sudah pembicaraan awal sebelum terbit JASA RAHARJA,
kata ABRI ku bilang sudah dibicarakan cuma dia minta JASA RAHARJA sama perbaikan motor.
Tambahnya
Esok hari nya lagi keluarga korban Danil Mengen chat melalui WHATSAPP ke orang tuanya ABRI selaku penanggung jawab Bilang panggil memang mi dekkeng ta atau membacukp biar siapa kata Danil korban,
Pelaku penanggung jawab Pas saya datang di rumah sakit ANGKATAN LAUT (AL) cuma Dua orang menemui BINMAS dan BIMSA Toko masyarakat bersama keluarga korban pelaku datang baik sambil silahturahmi langsung saya bicara,
di tengah tengah menjelaskan sudah bicara kekeluargaan waktu awal Pak dan Binmas-Bimsa mengatakan pelaku penanggung jawab begini saya sudah tau masalah ta, jadi saya minta lagi harus musyawarah lagi kita tambah uang pengobatan jalan,kan sudah bicara pihak satu dan pihak kedua sudah ada mi JASA RAHARJA perbaikan motor di tambah lagi musyawarah berobat jalan kata dia,
Tiga hari nya lagi korban Danil menelpon atau Chat keluarga pelaku penanggung jawab sampai korban mengancam lagi melalui komunikasi sampai sampai korban membawa dekkeng dari awak media online dan awak media elektronik pelaku menemui lagi pas duduk bersama sambil bicara kejadian waktu dari awal pelaku langsung menjelaskan ke awak media selalu dekkeng nya Danil Korban jangan ikut campur karna kita tidak tau dari awalnya kejadian sampai sekarang," kata pelaku saudara ABRI
Danil keluarga korban masih berkeras memaksa minta uang senilai 20 juta rupiah sambil mengancam pelaku melalui chat sampai sekarang Pelaku tidak menerima adanya mengancam orang tua pelaku saudara ABRI semua hasil chat nya Danil masih saya simpan bukti chat nya ,
ABRI pelaku penanggung jawab dia mau lapor ulang ke pihak yang berwajib adanya pengancaman melalui chat watsapp ke orang tuanya ABRI makanya terbit pemberitaan saya tidak terimah."Ucapnya (ABRI)
LAPORAN : DARMANSYAH ABRI.
EDITOR : SADIKIN RAHMAT
